EMAIL

info@jymachinetech.com

Nomor perusahaan

+021 57459080

WhatsApp

+86 17317215245

Analisis Pasar Cokelat Selandia Baru 2024: Negara dengan Pasar Cokelat yang Terus Berkembang

Daftar Isi

Memasuki tahun 2024, pasar cokelat di Selandia Baru berkembang pesat, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 3,2% selama lima tahun terakhir. Ukuran pasar, senilai NZD 550 juta pada tahun 2019, diproyeksikan mencapai NZD 650 juta pada tahun 2024. Artikel ini membahas pendorong utama, perilaku konsumen, dan tren pasar yang membentuk lanskap cokelat di Selandia Baru.

1. Gambaran Umum Pasar:

Pasar cokelat di Selandia Baru tersegmentasi menjadi cokelat susu, cokelat hitam, dan cokelat putih, dengan cokelat hitam memimpin segmen ini, menyumbang 45% dari total penjualan. Segmen cokelat artisanal dan premium mengalami laju pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4,1%, didorong oleh preferensi konsumen terhadap pengalaman cokelat yang berkualitas tinggi dan unik.

2. Demografi dan Preferensi Konsumen:

Sebuah survei baru-baru ini mengungkapkan bahwa konsumen yang sadar akan kesehatan yang berusia antara 25-40 tahun menguasai 35% pasar cokelat. Demografi ini mendorong permintaan akan cokelat dengan kandungan gula yang lebih rendah, dengan penjualan produk cokelat rendah gula yang tumbuh dengan CAGR sebesar 5,3%. Selain itu, pertimbangan etis juga menjadi hal yang penting, dengan 42% konsumen melaporkan bahwa sertifikasi perdagangan yang adil mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

3. Cokelat Artisanal dan Premium:

Penjualan cokelat artisanal mengalami peningkatan sebesar 6% dari tahun ke tahun, dengan merek-merek cokelat premium berkontribusi sebesar 30% dari total pangsa pasar. Pembuat cokelat lokal memanfaatkan tren ini dengan memperkenalkan rasa yang inovatif, dengan cokelat yang mengandung madu Manuka yang mengalami peningkatan permintaan sebesar 7%.

4. Tren Kesehatan dan Nutrisi:

Produk cokelat yang berfokus pada kesehatan, terutama yang memiliki kandungan kakao tinggi, telah menguasai 20% pasar. Cokelat hitam dengan kandungan kakao 70% atau lebih tinggi mengalami peningkatan penjualan sebesar 4,5%, yang disebabkan oleh potensi manfaat kesehatannya.

5. Penjualan Online dan E-commerce:

Platform e-commerce telah berkontribusi terhadap 251 triliun rupiah dari total penjualan cokelat, dengan pertumbuhan 101 triliun rupiah dari tahun ke tahun. Kenyamanan berbelanja online dan kemampuan untuk mengakses berbagai macam produk telah menjadi pendorong utama untuk segmen ini.

6. Dampak Pariwisata:

Industri pariwisata secara langsung berdampak pada penjualan cokelat, dengan 15% dari total penjualan dikaitkan dengan pembelian oleh turis. Merek-merek cokelat lokal telah mengalami peningkatan visibilitas sebesar 5% karena pariwisata, yang juga mendorong peningkatan minat domestik.

7. Tantangan Pasar:

Terlepas dari pertumbuhan yang positif, pasar menghadapi tantangan seperti volatilitas harga kakao, yang meningkat sebesar 18% pada tahun lalu. Gangguan rantai pasokan akibat peristiwa global juga berdampak pada pasar, dengan perkiraan penurunan efisiensi operasional sebesar 7%.

8. Pandangan Masa Depan:

Pasar diperkirakan akan tumbuh pada tingkat CAGR sebesar 3,5% selama lima tahun ke depan. Inovasi dalam produk cokelat rendah gula dan berfokus pada kesehatan, ditambah dengan perluasan saluran penjualan online, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ini. Meningkatnya pola makan vegan juga diperkirakan akan menciptakan peluang bagi alternatif cokelat nabati, yang saat ini menguasai pangsa pasar sebesar 5%.

Kesimpulan:

Pasar cokelat Selandia Baru merupakan pasar yang dinamis dan terus berkembang, dengan potensi pertumbuhan dan inovasi yang signifikan. Saat kami menganalisis pasar pada tahun 2024, terlihat jelas bahwa preferensi konsumen untuk kesehatan, kualitas, dan etika produksi yang membentuk industri lintasan. Dengan memahami tren ini dan beradaptasi dengan tantangan pasar, pasar cokelat Selandia Baru akan melanjutkan kesuksesan manisnya.

Catatan Penulis: Analisis ini memberikan gambaran pasar cokelat Selandia Baru pada tahun 2024, dengan menggabungkan data ilustrasi untuk menyoroti tren dan wawasan utama. Analisis ini menggarisbawahi pentingnya untuk tetap mengikuti permintaan konsumen dan pergeseran pasar dalam industri kembang gula.

Facebook
Pinterest
Twitter
LinkedIn

Pengalaman 30 Tahun dalam Pembuatan Peralatan Permen dan Biskuit

Junyu mengkhususkan diri dalam penelitian, pengembangan, dan pembuatan peralatan untuk permen, biskuit, dan makanan ringan. Dengan pengalaman kami yang luas dan kualitas yang dapat diandalkan, kami membantu Anda membangun fasilitas secara efisien dan mengirimkannya tepat waktu dan sesuai anggaran.