Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana biskuit dibuat. Selain bahan-bahannya, Anda mungkin juga tertarik dengan proses pemanggangan dan pencoklatannya. Artikel ini akan memberikan beberapa wawasan tentang produksi biskuit. Jadi, apa saja yang masuk ke dalam biskuit? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut! Di bawah ini adalah langkah-langkah dalam produksi biskuit. Apa yang ada di dalam Biskuit? Bagaimana cara pembuatannya? Dan apa saja yang dimasukkan ke dalam kemasan?
Bahan
Tidak seperti kue, biskuit terbuat dari tepung terigu dan minyak nabati terhidrogenasi sebagian. Biskuit juga sering dibuat dengan sirup, garam, dan agen ragi. Ada juga berbagai perasa yang ditambahkan ke dalam biskuit. Biskuit sangat populer di kalangan anak-anak dan orang dewasa. Biskuit merupakan bisnis rumahan yang menguntungkan dan sehat. Berikut adalah beberapa bahan yang umum ditemukan dalam biskuit buatan pabrik.
Biskuit sederhana, seperti biskuit mentega, mengandung 44% glukosa, 13% Marie, dan 12% bahan lainnya. Ada juga biskuit kerupuk dan biskuit susu. Beberapa bahkan menyertakan cokelat atau krim. Pabrik biskuit memiliki beberapa mesin yang memproses bahan-bahan menjadi adonan yang sempurna. Selama proses pencampuran, suhu adonan juga penting. Adonan akan dibentuk menjadi berbagai bentuk, dan kemudian dibawa ke oven untuk dipanggang.
Proses memanggang
Di pabrik, proses pemanggangan biskuit dimulai dengan proses pencetakan. Setelah proses pencetakan selesai, biskuit dikirim ke oven besar. Oven ini dapat menggunakan bahan bakar batu bara, gas, atau listrik. Suhu dalam oven ini dikontrol dengan tepat untuk menjaga kadar air yang tepat dan mengembangkan struktur biskuit. Setelah dipanggang, biskuit dipindahkan ke konveyor untuk didinginkan. Kemudian, biskuit dikemas dalam berbagai bentuk. Dalam kemasan primer, biskuit dimasukkan ke dalam kantong plastik atau karton.
Sekitar tahun 1850-an, jenis baru pemotong biskuit dan mesin pencampur ditemukan. Pengusaha yang mendirikan pabrik biskuit adalah yang pertama kali menggunakan mixer. George Palmer, yang memiliki pengetahuan praktis tentang pembuatan kue, merancang mixer awal. Mesin ini berbentuk spindel vertikal dan bertahan hingga abad ke-20. Pemotong awal menggunakan sistem bolak-balik dan terlihat sangat mirip dengan biskuit yang dipotong dengan tangan. Mesin-mesin ini tetap berproduksi hingga tahun 1960-an.
Proses pengemasan
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengemasan biskuit di pabrik. Pengambilan dan kehilangan kelembapan dapat menyebabkan biskuit rusak. Biskuit juga dapat mengalami perubahan rasa dan tengik karena kelembapan dalam kemasan. Selain itu, serangga dapat masuk ke dalam kemasan biskuit dan menyebabkan masalah sekunder. Jika Anda ingin menghindari masalah ini, Anda harus memperhatikan detail-detail ini.
Proses pengemasan biskuit di pabrik berbeda-beda, tergantung pada susunan dan gaya produk. Bentuk kemasan yang paling umum adalah mesin otomatis atau sistem konveyor. Biskuit kemudian diangkut dalam tumpukan, kolom, atau bentuk lainnya. Untuk setiap jenis biskuit, sistem pengemasan memiliki fitur penyortiran yang nyaman, seperti kemampuan untuk mengidentifikasi ukuran biskuit. Mesin ini dapat memproses hingga 150 bungkus per menit dan dapat digunakan untuk mengemas berbagai macam produk.
Proses pencoklatan
Proses memanggang secara tradisional dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan ke dalam adonan. Namun demikian, jenis bahan, urutan pencampurannya, dan suhu pemanggangannya, semuanya berpengaruh pada hasil akhir. Beberapa faktor harus dipertimbangkan untuk memastikan bahwa hasil akhir biskuit berwarna cokelat atau cokelat tua secara merata. Di sini, penjelasan rinci mengenai proses memanggang biskuit diberikan. Menggunakan mixer adalah pilihan lain. Namun, bahan-bahan yang digunakan tergantung pada jenis biskuit yang dibuat.
DF, polimer yang dapat larut, diketahui dapat menghambat pembentukan gelembung udara pada produk akhir. Tingkat DF yang lebih tinggi menghasilkan lebih sedikit gelembung udara. Namun, biskuit dengan kadar F yang tinggi tidak menunjukkan pengurangan gelembung udara yang signifikan, dan sejumlah besar gelembung udara dapat terlihat menjelang akhir proses pemanggangan. Sebaliknya, biskuit dengan kadar F yang tinggi juga rentan terhadap gelembung udara, meskipun tidak terlalu terlihat dibandingkan dengan biskuit yang mengandung kadar DF yang tinggi.
Proses penyedap rasa
Ada beberapa metode yang digunakan untuk penyedap rasa produk yang dipanggang di pabrik. Beberapa yang paling umum adalah bubuk yang digunakan dalam proses pembuatan biskuit. Metode lainnya termasuk memasukkan perasa cair ke dalam adonan sebelum dipanggang atau penggunaan taburan dan penyemprotan setelah dipanggang. Beberapa metode melibatkan penambahan rasa pada bagian biskuit yang tidak dipanggang. Metode-metode ini tidak direkomendasikan untuk biskuit karena umumnya terlalu berantakan dan memiliki bau yang kuat.
Proses memanggang biskuit dimulai dengan memasukkan air ke dalam adonan. Saat suhu meningkat, gelembung air dan udara mengembang dengan cepat, menyebabkan peningkatan volume yang signifikan. Air dalam adonan menyebabkan molekul pati mulai menjadi gelatin. Untungnya, air dalam biskuit jarang sekali cukup untuk membuat pati menjadi gelatin sepenuhnya, terutama pada adonan yang pendek. Setelah mencapai suhu 70 derajat Celcius, potongan adonan menjadi stabil dan terbentuk dengan baik. Suhu 70 derajat Celcius lebih lanjut dicapai ketika proses gelatinisasi pati dimulai. Natrium bikarbonat adalah garam sisa dan memiliki efek penggelapan pada biskuit.



