Bagaimana kue dibuat di pabrik? Berikut adalah langkah-langkahnya: Tepung, Shortening, Ragi kimia, dan Mekanisasi. Ketika kue kering sudah siap, kue kering didinginkan dengan kipas angin sebelum dikemas dalam kantong-kantong kecil untuk digunakan di toko atau restoran. Kantong-kantong tersebut kemudian ditempatkan di dalam karton untuk melindunginya dari kerusakan selama pengangkutan. Akhirnya, kue-kue tersebut dikemas dalam kotak-kotak individual, masing-masing berisi sekitar 200 kue.
Mekanisasi
Produksi kue di pabrik-pabrik telah dimekanisasi sampai batas tertentu. Ada berbagai macam proses yang terlibat dalam produksi kue, termasuk mencampur, menggulung, dan memanggang. Resep yang digunakan dalam produksi cookie ini menentukan jumlah bahan baku yang dikonsumsi per ton produk. Proses teknologi ini melibatkan sejumlah operasi berikutnya, termasuk menguleni adonan, menggulung adonan menggunakan mesin putar, dan memanggang. Setelah dipanggang, kue kering menjalani serangkaian proses finishing, termasuk icing, filling, dan pengemasan.
Tepung
Tepung adalah bahan penting dalam pembuatan kue. Tepung digunakan dalam proses memanggang untuk memberikan bentuk dan struktur yang khas pada makanan yang dipanggang. Tepung yang paling umum digunakan untuk memanggang kue adalah tepung serbaguna, atau tepung biasa. Kedua jenis tepung ini dapat dipertukarkan. Namun, ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. Tepung yang tidak diputihkan mengandung lebih banyak gluten dan menghasilkan kue yang lebih kenyal daripada tepung yang diputihkan. Apa pun yang Anda pilih, pastikan untuk mengikuti petunjuk resep dengan cermat.
Pemendekan
Mengapa shortening digunakan di pabrik kue? Shortening adalah pengganti minyak nabati yang digunakan untuk berbagai keperluan memanggang. Dibuat melalui proses yang disebut hidrogenasi yang membuatnya sempurna untuk dioleskan dan dipanggang. Komposisi kimianya yang unik juga bermanfaat, karena mencegah tumbuhnya ragi, yang merupakan alasan lain mengapa shortening membuat makanan yang dipanggang menjadi lebih renyah dan kokoh. Namun, ada cara lain shortening digunakan di pabrik kue.
Ragi kimia
Sebagian besar makanan yang dipanggang dan kue mengandung beberapa jenis sistem ragi kimia untuk memberikan kenaikan pada makanan yang dipanggang. Bahan-bahan ini menciptakan gas dalam adonan selama proses creaming, pencampuran, atau pengocokan. Semakin halus gelembung udara ini, semakin empuk produk jadinya. Mengocok resep secara berlebihan dapat menghasilkan kue yang keras. Untuk mencegah hal ini, sistem ragi kimiawi tersedia dalam dua bentuk: bahan terpisah dan bubuk pengembang yang sudah disiapkan.
Keajaiban kue
Angel Bakery ingin mengendalikan lini produksi mereka yang lebih baik dan membuat perencanaan yang lebih akurat. Perusahaan ini membutuhkan solusi yang dapat menekan biaya sekaligus memastikan kualitas. Untuk mencapai hal ini, toko roti tersebut memilih FactoryEye, sebuah divisi dari Magic Software, sebuah perusahaan Israel yang memiliki solusi Industri 4.0. Berikut cara kerja FactoryEye untuk menjadikan pabrik Anda tempat yang lebih baik. Dimulai dengan data. FactoryEye melacak setiap aspek proses produksi Anda, mulai dari bahan baku hingga produk jadi.
Kue keberuntungan
Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana keberuntungan cookie dibuat. Kue ini merupakan kudapan populer setelah makan malam yang berasal dari Tiongkok. Namun, ada sedikit misteri di balik pembuatannya. Awalnya diciptakan oleh Wakil Presiden Wonton Food, Donald Lau, kue keberuntungan pertama dibuat berdasarkan “benda-benda konyol” yang ia kumpulkan dalam perjalanannya. Saat ini, sang penulis utama, James Wong, telah mengumpulkan segala sesuatu mulai dari serbet hingga bungkus permen karet.
Bahan-bahan dalam kue kering
Komponen dasar kue kering adalah tepung, air, dan lemak. Meskipun tepung terigu sebagian besar terdiri dari karbohidrat (sebagai pati), tepung terigu juga mengandung lemak, serat, dan mineral. Protein utamanya adalah gluten, dan terdiri dari gliadin dan glutathione. Persentase masing-masing menentukan kekuatan adonan. Tepung yang kuat menghasilkan adonan yang dapat dikembangkan, sedangkan tepung yang lemah menghasilkan adonan yang lembut, padat, dan tinggi lemak. Bahan-bahan ini juga membantu membuat kue menjadi ringan dan bersisik.
Serikat pekerja pabrik
Sejarah serikat pekerja pabrik dimulai pada akhir periode Meiji, ketika pemogokan terjadi di banyak pabrik. Pada tahun 1921, aksi mogok kerja di Pabrik Besi Adachi mengakibatkan banyak pekerja ditangkap. Para pekerja di Sonoike Engineering Works juga melakukan pemogokan, yang mengakibatkan pabrik tersebut dihancurkan. Setelah runtuhnya Konferensi Rengo Tokyo pada bulan Juli 1921, serikat pekerja di Shibaura Engineering Works dan Ikegami Ironworks menyusul. Akhirnya, banyak pekerja Sodomei yang bergabung dengan serikat pekerja perusahaan setelah serikat pekerja mereka bubar.



